Pendidikan itu nomer satu. Menyadari untuk menjadi orang yang sukses harus memiliki pendidikan yang baik pula, mengantarkan Adam Prima Mahendra S.H sebagai Jaksa Muda.

Sosok yang kala berusia 4,5 tahun sudah bersekolah di SD Muhammadiyah 11 Surabaya pada 2003-2004. Kemudian lulus SD pada tahun 2010.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini, tidak akan melupakan SD berlokasi di Dupak Bangunsari ini.

“Bersekolah di SD bernafaskan Islam ini menjadi titik balik. Dengan mengedepan ilmu Islam, merupakan pondasi paling penting dalam kehidupan sekarang” tutur anak kedua dari Bunda Haji Rahmi Aprilawati.

Setelah lulus dari SD Muhlas, sosok kelahiran Kota Surabaya
melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 6 Surabaya dan SMA Negeri 15 Surabaya.

Titik balik figur yang pernah menyabet Peran Penuntut Umum Terbaik Kompetisi Peradilan Semu tahun 2016 terjadi saat meneruskan ke jenjang perkuliahan.

Pada September 2016, Anak kedua dari Bunda Haji Rahmi kuliah di Universitas Airlangga Surabaya. Namun, Alumni SD Muhlas mengungkapkan dalam menentukan jurusan hukum saat kuliah, anak kedua dari tiga bersaudara tidak lepas dari andil orang tua.

“Ketika berkuliah di Unair, kondisinya lagi gencar-gencarnya hukum di Indonesia ini perlu dibenahi sehingga orang tua menyarankan kepada anak anaknya untuk belajar hukum agar bisa ikut seleksi CPNS dan pendidikan menjadi Jaksa,” ungkapnya.

Dari saran Orang Tua, lanjut sosok yang lahir pada 22 Oktober 1999 di Surabaya ini berpikir dengan cara mempelajari, membaca dan mencari tahu tentang apa sih tugas dan wewenang Jaksa, sampai fungsi adanya Jaksa di Negara ini. “Disinilah, saya mendapat manfaat jika Jaksa merupakan profesi mulia di Negara Indonesia untuk menegakkan keadilan, saya sangat tertarik mengambil jurusan hukum di Universitas Airlangga,” tandas pria berkacamata yang lulus dari Unair pada Maret 2020.

Keberhasilan peraih predikat lulus Cumlaude dengan nilai IPK 3,52 jurusan Hukum Universitas Airlangga Surabaya, sosok yang berhasil lulus ujian profesi Advokat pada 17 Juni 2021 memberikan tips bagi tunas bangsa di masa depan. “Semua hal yang akan dicapai haruslah dijiwai. Kita harus punyai tekat dan mimpi untuk menggapai suatu cita cita itu. Ketika kita mempunyai tekat, maka kita akan mencari jalannya sendiri untuk meraih mimpi kita seperti apa. Tapi yang paling penting itu setiap hari harus menumbuhkan rasa ingin tahu. Dari sinilah, kita bisa menggali potensi dan mengembangkannya,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, sosok yang berangkat ke Jakarta pada 13 Maret 2022 untuk mengikuti Diklat memberikan pesan untuk pelajar SD Muhlas. “Saat ini globalisasi sudah maju, berbaktilah dan hormatilah kepada kedua orang tua, serta tanamkan pada diri sendiri untuk menjadi seseorang yang sukses. Saya harus memiliki mimpi dan harus menggapainya. Niatkan itu untuk membahagiakan kedua orang tua menjadi hal yang paling utama,” katanya.
(Penulis: Nadiyah Citra Ariefani/Fotografer: Khalisaah)

Alumni Muhlas Jadi Adyaksa Muda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *