Masa pandemi covid 19, para anak didik SD Muhammadiyah 11 Surabaya belum bisa hadir langsung ke sekolah. Namun, keadaan tersebut tidak membuat siswa-siswi SD Muhlas berhenti berkreatif dan berkarya.
Annisa Nayla dan Bellinda Alayya menjadi contohnya. Kedua siswi kelas 6 ini, kompak berkarya dengan hasil akhir juara 2 lomba vlog. Untuk menggapai prestasi tersebut, kedua siswi harus terpisah jarak. Namun, keberadaan Nayla dan Bellinda berbeda lokasi mengandung cerita unik.
Proses syuting untuk lomba vlog berlangsung tiga hari. Di hari pertama, Nayla dan Bellinda melakukan diskusi via whatsapp dengan Frisca, Puan dan Balqis. Selama diskusi, diberi pencerahan tentang pembagian kelompok, skenario dan dialog sampai lokasi syuting setiap kelompok.
Kemudian, di hari kedua, Bellinda bersama Balqis menjadi kru saat Frisca dan Puan syuting yang ber adegan mengambil sepeda sampai bersepeda bersama di lokasi dekat rumahnya Frisca.
Lalu, di hari ketiga, giliran Nayla dan Bellinda beradu vlog di dua lokasi. Saat Bellinda syuting di daerah Simorejo 6, Puan dan Frisca yang merekam. Durasi 1 sampai 2 menit, usai melakukan prolog, Bellinda menghubungi Nayla yang berada di Pasar Tembok.
“Hallo, Nayla. Bisa dibagikan informasi tentang kondisi pasar ditengah pandemi covid 19,” dialog Bellinda kepada Nayla.
Selama syuting di pasar, Nayla menggunakan masker dan mendapat pendampingan dari Sekolah. “Syuting di pasar itu sangat seruu. Ketika, mulai ngevlog, saya menjadi tontonan para pedagang. Disitu, saya baru tahu jika fokusku dan mental diuji saat syuting dilihat orang banyak,” kata Nayla bercerita.
Syuting Nayla dan Bellinda mengusung konsep profesi presenter media televisi melakukan teleconfren dengan reporter yang dilapangan. Di adegan vlog ini juga menunjukan Nayla menyiarkan kegiatan langsung kondisi pedagang di pasar.
Setelah proses syuting selesai, Bellinda, Nayla, Frisca dan puan berkumpul di daerah Simorejo. Raut wajah mereka sangat senang dan semangat sudah menyelesaikan proses syuting.
Dengan syuting terpisah jarak dan kondisi masih pandemi, para siswi SD Muhlas tidak mengeluh. Mereka menyadari menggapai prestasi dibutuhkan perjuangan dan kerja keras. (Penulis: Frisca Zanetta Devi).