Para guru SD Muhammadiyah 11 Surabaya harus segera menyiapkan model pembelajaran pada masa Disrupsi. Ini lah yang disampaikan Ustad Sudarusman dalam kegiatan seminar Pendidikan yang berlangsung pada Sabtu (12/3/2022) di Auditorium AR Fachruddin, lantai 4 SD Muhlas.
Dalam seminar bertema “Peran Pendidikan dalam Pengembangan Karakter di Era 21, Ustad Sudar sebagai pemateri menuturkan masa akselerasi atau percepatan dunia digitalisasi, dalam mengajari anak didik, guru harus friendly, melibatkan suasana kedekatan melalui aspek psikologi dan paham literasi.
“Di jaman sekarang, ada Literasi Digital, Literasi teknologi, Literasi data, Literasi Humanisme,” ujar Ustad Sudarusman.
Dengan lima aspek diatas bisa berjalan perlu 24 jam melibatkan sosmed agar mudah diakses 24 jam, ada hubungan struktural humanis dan Arif
melibatkan seluruh potensi (AUM) di dalam dan di luar lingkungan.
Namun, untuk menunjang Peran pendidikan, SD Muhlas harus menyiapkan Sumber Daya Manusia Ideal.
“Disini, SDM ideal memiliki ciri bertanggung jawab, tidak takut gagal, percaya diri, berani menanggung resiko yang telah diperkirakan, menyukai tantangan (menganggap hambatan sebagai peluang), tidak suka melihat hal-hal yang tidak beres (cerdas melihat kekurangan orang lain), tangkas/cekatan dan tidak berhenti berkarya,” urai pemateri yang juga menjabat Kepala SMAM X.
Selain SDM dan mengubah metode pembelajaran, Sekolah harus memiliki budaya kerja manajemen supaya tangguh seperti dikelola secara modern dan profesional, tidak boleh terforsir/terjebak rutinitas (lebih fokus pada visi misi dan value serta mengurangi volume konflik melalui dialog dua arah).
Kemudian selalu memperhatikan kualitas maupun kuantitas, harus berfungsi sebagai media dakwah sesuai standar pendidikan Muhammadiyah, dan ada keberanian mengambil resiko dengan melakukan perubahan melalui perencanaan yang kalkulatif. (Penulis: Muhammad Rajendra/Fotografer: Raditya)