Pengajian Keliling (Pengeling) perdana tahun pelajaran 2022-2023 digelar SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD MuhlaS) di Masjid Al Huda Jalan Babadan Rukun Krembangan, Sabtu (13/08/22).

Pengajian keliling perdana diikuti 134 siswa kelas V bersama wali kelas dan guru-karyawan. Turut hadir pula pengurus paguyuban kelas V an-Naml dan beberapa perwakilan wali murid.

Sekitar pukul 09.30 Pengeling dimulai. Dibuka oleh tuan rumah Franda Asyifa Maulana. Diawali dengan mengaji bersama dipandu Ustad Syahri MPd, guru Baca Tulis Quran dan Tahfidh.

Dilanjutkan sambutan Kepala Sekolah Ustadzah Mursiah SAg MPd. “Siapa yang shalat Subuh berjamaah di masjid atau mushalla hari ini?” tanya Ustadzah Mursiah.

Spontan seluruh siswa mengangkat tangan. “Saya,” jawab semua murid.

”Bagus, jempol untuk semua. Murid SD Muhlas harus senang jamaah shalat di masjid atau mushalla.”

Dia berpesan para siswa terus semangat mengikuti Pengeling yang dilaksanakan setiap bulan. ”Ambil ilmu dan pengalaman dari setiap pelaksanaannya. Karena dilaksanakan dari rumah ke rumah sesuai jadwal yang sudah ditentukan, diimbau selalu menjaga nilai kesopanan dan tingkah laku yang baik,” tandasnya.

Sejarah Pengeling

Disambung  tausiyah oleh Ustadz Ahwan Hamid MPdI. Guru BTQ SD Muhlas ini bercerita, pengajian keliling ini awalnya dilaksanakan tahun 1992-1993 saat dia menjadi kepala sekolah.

Kala itu terinspirasi pengajian  shalawat, istighosah dan jamaah yasin tahlil. Maka dicetuskanlah pengajian keliling ke rumah siswa.  

”Dulu singkatannya Jianling. Mirip merk sepeda motor Cina Jialing. Pengajian terus berkembang seiring perkembangan SD MuhlaS yang saat itu masih satu gedung SD-SMP. Sekarang SD MuhlaS mempunyai gedung sendiri berlantai empat nan megah,” ujarnya.

Pada periode Kepala Sekolah Ustadz Irwan sekitar tahun 2009 berubah singakatan menjadi Pengeling.

Wakil Ketua PCM Krembangan Bidang Tabligh dan Pengkaderan ini melanjutkan materi pengajian  dengan mengutip hadits Rasulullah saw bersabda: Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR Muslim no. 2699).

”Oleh karena itu berbanggalah kita menjadi siswa SD MuhlaS dan terus semangat mengikuti Pengeling ini,” katanya.

Empat Manfaat

Menurut dia, ada empat tujuan diadakan Pengeling ini. Pertama, mempererat tali silaturrahim. Menyambung persaudaraan, antara siswa dengan orang tua siswa, antara guru dan orang tua siswa serta mengetahui alamat tempat tinggal antar teman maupun wali murid.

Kedua, mendapatkan dan menambah rezeki dari Allah swt. Tidak hanya berupa harta benda saja dikatakan rezeki. Namun kesehatan, kebahagiaan, menambah teman, atau sahabat dan lainnya adalah rezeki yang dianugerahkan Allah swt kepada kita.

Ketiga, menambah wawasan dan ilmu keislaman. Dengan sering mengikuti pengajian, kita akan mendapatkan wawasan dan menambah nilai-nilai keislaman sehingga kita lebih termotivasi untuk meningkatkan ibadah kepada Allah swt.

Keempat, mendekatkan diri cinta al-Quran. Karena setiap kegiatan pengajian ini selalu diawali dengan mengaji bersama. Diharapkan siswa gemar membaca al-Quran, tidak hanya di sekolah. Juga di rumah.

Fildzah Naura Shabrina siswa kelas 5 al-Furqon menyampaikan pengalaman pertama ikut pengajian ini. ”Sangat senang biasanya hari Sabtu libur di rumah tidak ada kegiatan. Hari ini mendapat wawasan baru,” katanya.

Senada dengan Franda Asyifa Maulana pembawa acara Pengeling. Dia deg-degan ketika memulai membacakan susunan acara. Ini pengalaman pertama menjadi MC.

”Ketika mendengarkan sambutan kepala sekolah berangsur-angsur rasa deg-degan hilang. Alhamdulillah plong dan senang bisa membawakan acara ini,” katanya.

Pengajian Keliling Mencari Empat Manfaat Ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *