
Kegiatan Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas) tahun ajaran 2024-2025 ini dimulai pada Sabtu-Ahad (3-4/8/24).
Kegiatan yang dilaksanakan di auditorium AR Fachruddin ini menghadirkan narasumber Ketua PCM Krembangan Ahwan Hamid SPd MPdI. Mengawali paparanya, ustadz Ahwan menampilkan salindia (slide) materi dengan tema Menjadi Pelajar yang Merdeka.
“Merdeka belajar adalah guru dan siswa sama-sama menggali potensi siswa yang sebenarnya,” tuturnya. Sambil menampilkan materinya, ustadz Ahwan sapaan menjelaskan bahwa ada tiga ciri siswa belajar merdeka.

Ciri pertama adalah komitmen. Siswa berorientasi pada tujuan dan pencapainya. Siswa antusias untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang.
Ciri kedua adalah mandiri. Siswa mampu memilih prioritas yang diutamakan sesuai kemampuan yang dimiliki, serta dapat menentukan cara cara yang mudah untuk mencapai yang diprioritaskan tersebut.
Ciri ketiga adalah refleksi. Siswa mengevaluasi diri sendiri terhadap kelebihan dan kekurangannya serta paham apa yang harus ditingkatkan dan bagaimana melakukannya. Siswa juga mengetahui kemajuan yang dicapainya
Merdeka belajar itu siswa dilatih menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, belajar apa saja yang penting harus bertanggung jawab.
“Di SD Muhlas sudah mempunyai banyak program merdeka belajar untuk melatih para siswa menjadi pemimpin yang bertanggung jawab,” imbuhnya.
Di antara program program tersebut yaitu secara terjadwal siswa menjadi Pasukan Anak Shalih-shalihah (PAS), piket petugas adzan bagi siswa putra, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), dan banyak lainnya.
Sambil berjalan menghampiri para siswa, guru Al Islam dan BTQ SD Muhlas tersebut mengajak para siswa untuk menggali kemampuan yang ada pada diri masing-masing yang bisa dikembangkan.
Karena itu, nanti akan menjadi pencapaian yang bisa dibanggakan seperti selalu meningkatkan hafalan Al-Qur’an yang kemudian diapresiasi oleh sekolah.
Mengakhiri materinya, ustadz Ahwan menyampaikan pesan para siswa hendaknya memanfaatkan fasilitas yang ada di SD Muhlas.
“Apa yang sudah difasilitasi oleh sekolah harus dimanfaatkan. Contohnya, program tahfidz Qur’an. Di sini sudah difasilitasi jadi harus dimanfaatkan. Kalau tidak, rugi, karena dengan Al-Quran menjadi pedoman hidup, selain kita bisa mendapat reward dari sekolah, di dunia hingga akhirat Allah swt. akan menyelamatkan kita dari siksa api neraka,” pungkasnya.
Acara yang diikuti oleh 147 siswa kelas VI dan didampingi wali kelas tersebut diisi dengan berbagai materi di antaranya shalat berjamaah maghrib dan isya’ hingga shalat lail. Pada hari kedua kegiatannya adalah shalat subuh dan kultum.
Ada pula materi murajaah dan hafalan Qur’an hingga takhasus serta motivasi nilai nilai Al Islam oleh pembina tahfidz SD Muhlas. (Afiyah/Fikri)