Pada Sabtu (21/9/24) Kwarda Hizbul Wathan Kota Surabaya menggelar Musyda V di Aula AR Fachruddin SD Muhammadiyah 11 Surabaya Jl. Dupak Bangunsari 35-41 Surabaya.
Dalam memeriahkan kesuksesan Musyda V Hizbul Wathan, SD Muhammadiyah 11 Surabaya yang populer disebut SD Muhlas dan SMP Muhammadiyah 11 Surabaya yang dikenal dengan SMP Muven turut serta menampilkan musik patrol dan semaphore dance.
Penampilan musik patrol begitu memukau para hadirin karena musik yang ditampilkan merupakan gabungan dari beberapa lagu. Serangkaian lagu Manuk Dadali, Alamate Anak Shaleh, dan Cublak-Cublak Suweng sangat harmonis ketika dirangkai.
Pembina ekstrakurikuler musik patrol Hari Dwi Santoso menginformasikan bahwa musik patrol adalah kesenian musik tradisional yang menggunakan alat musik sederhana yaitu kentongan dari bambu dan kayu. Kentongan yang digunakan bermacam-macam dengan berbagai ukuran dan dibunyikan secara teratur sehingga menghasilkan suara yang indah dan enak untuk didengar.
“Lagu yang dimainkan anak-anak sambung menyambung mulai lagu manuk dadali, alamate anak sholeh, dan cublak-cublak suweng,” tambahnya.
“Seiring perkembangan zaman musik patrol mulai ada perkembangan digabungkan dengan musik modern atau tradisional seperti saron, demung, gong, dan bonang,” jelas Hari.
“Semoga ke depannya musik tradisional Patrol tetap lestari dan tidak termakan oleh perkembangan zaman karena justru inilah nilai-nilai budaya dan bangsa Indonesia yang wajib kita jaga dan lestarikan”, harap pembina ekstra patrol yang sangat sabar ini.
Damar Nuno, salah satu siswa dari SD Muhlas, merasa sangat senang bisa tampil dan memeriahkan acara Musyda V Kota Surabaya ini. “Alhamdulillah kami dipercaya untuk mengisi kegiatan ini. Mudah-mudahan kami bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang lain,” harap siswa yang berpenampilan kalem ini.
Kegiatan ini juga disupport dan disukseskan timm MPM-ID PCM Krembangan dengan live youtube dan dokumentasi keseluruhan acara. (Endar/Fikri)