Berawal dari keresahan banyaknya limbah plastik di sekitarnya, An-Nezta Rizki Arsyad Tadjuddin dan Nadine Aisyah Khairunnisa mempunyai ide.
Di tangan kedua siswi kelas 6 Ar Rozzaq ini, tas plastik dijadikan materi presentasi project pada Kamis (17/10/24) lalu.
Dalam presentasi, keduanya menjabarkan mendaur ulang tas plastik sebagai jas hujan. Neztha menyatakan keberadaan plastik di tempat sampah membuat masalah yang komplek ketika musim hujan akan tiba.
“Limbah sampah di sekitar didominasi plastik. Dampaknya, plastik yang sudah melebur pun dapat menyebabkan banjir. Jadi, sebelum hujan turun, kita mencoba membuat inovasi,” katanya.
Tak hanya memberikan laporan tertulis, dua siswi yang tergabung di ekskul Jurnalistik juga menerangkan proses plastik sampai menjadi jas hujan.
“Proses sih sedikit lama karena mengumpulkan tas plastik butuh waktu. Setelah mendapat kantong plastik, harus dicuci, dikeringkan, lalu disetrika. Kemudian, plastik diukur, dipotong, dan disesuaikan dengan ukuran badan pemakai jas hujan,” urai Nadine.
Bermodal kreativitas, plastik bukanlah sebagai sampah. Tapi, plastik memiliki fungsi baru dan memberikan nilai ekonomis. (Freya Hanif/Fikri)