Sutomo. Sosok pahlawan yang lahir pada 3 Oktober 1920 yang patut dijadikan inspirasi untuk para siswa era millenial.
Berkat peranan anak dari Kaartawan Tjiptowidjojo dan Subastita dalam membangunkan semangat rakyat terutama di kota Pahlawan.
Sepak terjang suami dari Sulistina sutomo saat memimpin Kebangsaan Indonesia dan membuat semangat Arek Surabaya membara, untuk bangun kembali melawan penjajah dan menyerang balik yang berujung terbunuhnya ‘orang penting’ dari penjajah Belanda.
Dengan karakter motivator yang membangkitkan semangat, Ayahanda dari Bambang Sulistomo
lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung tomo.
Ketabahan, dan keseriusan di bidang pendidikan, menambah rekam jejak Bung Tomo dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa membuat saya sangat salut. Terbukti, tempat tinggal Pahlawan kebanggaan arek-arek Surabaya sangat berbau pendidikan. Beliau berpendidikan di mulo. Tapi sayangnya saat berumur 12 tahun, bung tomo kecil harus meninggalkan mulo.
Dengan jiwa yang sangat terus terang tentang pendidikan, Bung Tomo bergabung dengan KBI. Kemudian, saat berusia 17 tahun, Bung Tomo menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat pandu Garuda.
Bung Tomo juga mempunyai kesabaran yang luar biasa, terutama saat dipenjara Soeharto. Beliau sabar dan lebih memilih bersifat vokal.
Pahlawan yang meninggal dunai pada 7 Oktober 1981 di Arab Saudi, juga pernah menjadi DPR pada 1956-1959 yang mewakili Partai Rakyat Indonesia.
Sifat rendah hati, pahlawan yang meninggal dunia pada umur 61 tahun patut diacungi jempol. Ketika Beliau ‘beristirahat selamanya’ di Pemakaman Umum Ngagel bukan di Makam Pahlawan. Itulah permintaan Beliau semasa hidup kepada keluarganya.
Berkat semangat heroik Bung Tomo dalam berjuang, pada 28 Oktober 1959, ditetapkan sebagai hari sumpah pemuda.
Setelah 61 tahun berselang, para pemuda di Indonesia memaknai hasil perjuangan para pahlawan.
Namun, kini Bangsa Indonesia dalam kondisi masih pandemi, para generasi penerus tetap memaknai Hari Sumpah Pemuda dengan sederhana.
Bagi Frisca Zanetta, dari tiga poin isi Sumpah Pemuda, generasi pemuda masa depan mendapatkan pembelajaran nilai-nilai persatuan bangsa.
Meski, lanjut siswi kelas 6 An Naba, masih pembelajaran jarak jauh, para pemuda masa kini tetap bisa melaksanakan kegiatan memperingati Hari Sumpah dengan sederhana.
(Khansa Achya Ramadhani/siswi kelas 5 Asy Syuro)