
Pada Sabtu (4/1/25) tim Litbang SD Muhammadiyah 11 Surabaya mengadakan acara Kajian Islam dan Kemuhammadiyahan. Tema kajian itu adalah “Menguatkan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Ber-Muhammadiyah”. Mubalignya adalah Dr Imam Syaukani MA. Acara tersebut dilaksanakan di auditorium A.R. Fakhrudin mulai pukul 08.30.
Kajian tersebut mengulas materi tentang MKCH Muhammadiyah. MKCH adalah kepanjangan dari Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup yang berisikan tentang prinsip dasar pandangan yang bersifat ideologis, paham agama, serta bagaimana fungsi dan misi Muhammadiyah dimanifestasikan dalam kerangka NKRI.

Selanjutnya Ketua bidang Tarjih dan Tajdid PDM Surabaya ini menyampaikan bahwa MKCH berisi 5 butir. Pertama, Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, beraqidah Islam, serta bersumber Al Quran dan Sunnah. Kedua, Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam agama Allah yang diwahyukan pada rasul-Nya mulai nabi Adam hingga nabi Muhammad.
Ketiga, Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasar Al Quran dan Sunnah. Keempat, Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran Islam (meliputi aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiyah). Terakhir, Muhammadiyah mengajak segenap bangsa Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan negara yang adil dan diridhoi Allah.

Selain itu ustadz Imam Syaukani menyampaikan bahwa sumber ajaran Islam meliputi Al Quran, As-Sunnah al Shahihan, dan Ijtihad. Ada empat aspek ajaran Islam. Pertama, aqidah. Maksudnya ialah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia. Kedua, ibadah. Ibadah artinya mendekatkan diri pada Allah.
Ketiga, akhlak. Sifat yang tertanam dalam jiwa, yang melahirkan perbuatan, dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan dan pemikiran. Keempat, muamalah duniawiyah yang mencakup persoalan kemasyarakatan yang mengatur pergaulan hidup manusia.
Semoga kajian yang dilaksanakan ini dapat menguatkan guru serta karyawan Muhlas dan menyongsong hadirnya para siswa pada semester dua. Selain itu, adanya kajian ini adalah salah satu upaya untuk memajukan SD Muhlas melalui anak-anak Sholih dan Sholihah yang memiliki nilai-nilai keislaman dan Kemuhammadiyahan yang lebih meningkat. (Nurhajati/Fikri)



