Untuk membekali guru kelas dan mata pelajaran dengan pengetahuan tentang Kurikulum Merdekan, SD Muhammadiyah 11 Surabaya Jawa Timur atau lebih dikenal dengan sebutan SD Muhlas ini menggelar workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) selama dua hari yaitu Jumat-Sabtu (7-8/7/23).
Ditemui awak media, Kepala SD Muhlas Mursiah SAg MPd mengungkapkan bahwa sebagai tanggung jawab sekolah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka workshop ini menjadi penting.
“Masa liburan ini kami manfaatkan untuk membekali para guru dalam mendalami dan mempersiapkan diri menyongsong tahun ajaran 2023-2024 ini.”tuturnya.
Mursiah melanjutkan
“Alhamdulillah dua guru penggerak SD Muhlas langsung menjadi narasumber yang diharapkan bisa menjadi motivasi guru-guru lainnya bisa semangat mengikuti program guru penggerak sehingga semakin banyak guru yang berprestasi khususnya dibidang kurikulum merdeka ini yaitu lulus menjadi guru penggerak.” tandasnya.
Workshop IKM SD Muhlas diikuti oleh 29 guru kelas, 8 guru mapel, perwakilan guru btq dan petugas perpustakaan.
Acara diawali pukul 08.00 dengan pembacaan Al Quran surat Al Baqarah 21-25 oleh ustad Sahri MPd guru BTQ-Tahfidz SD Muhlas.
Hadir sebagai narasumber dua guru penggerak SD Muhlas Fathanur Rosid SPd dan Abd Somad SPd secara bergantian menyampaikan materi Kurikulum Merdeka.
Memulai materinya Fathanur Rosid memotivasi para peserta dengan yel-yel,
“Kurikulum Merdeka!”
Serentak para peserta menjawab,
“Merdeka belajar!”
“Merdeka mengajar!”
“Guru dan siswa kreatif, horee!”
Dengan menampilkan slide demi side ustad Ocid panggilan akrabnya melanjutkan materinya.
“Sindrom ganti menteri ganti kurikulum, itu salah besar”. katanya.
Adanya kurikulum merdeka ini menyesuaikan kebutuhan dan perubahan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara pada Dasar dasar pendidikan halaman 1.
Kurikulum harus berubah, maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Lanjut ustad Ocid, keunggulan kurikulum merdeka ini ada tiga, yang pertama Kurikulum Merdeka itu lebih sederhana dan mendalam. Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan.
Yang kedua, Peserta didik pada jenjang SMA tidak ada program peminatan, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Bagi guru bisa mengajar sesuai tahap capaian dan
perkembangan peserta didik. Sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
“Alhamdulillah dua guru penggerak SD Muhlas langsung menjadi narasumber yang diharapkan bisa menjadi motivasi guru-guru lainnya bisa semangat mengikuti program guru penggerak sehingga semakin banyak guru yang berprestasi khususnya dibidang kurikulum merdeka ini yaitu lulus menjadi guru penggerak.” tandasnya.
“Masa liburan ini kami manfaatkan untuk membekali para guru dalam mendalami dan mempersiapkan diri menyongsong tahun ajaran 2023-2024 ini.”tuturnya.