Di akhir masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas) menggelar Masa Orientasi Orang Tua (MOOT) di Auditorium AR Fachruddin lantai 4 SD Muhlas, Sabtu (29/7/2023).

MOOT dibagi dalam dua sesi. Kelas 1, 2, dan 3 bertajuk Pengenalan Pendidikan Daku (Aku dan Kamu) pukul 07.00 WIB-09.00 WIB, sedangkan kelas 4, 5, dan 6 bertajuk Pengenalan Pendidikan Setara (Semangat Masa Pra Remaja) dilaksanakan pukul 09.00 WIB-11.30 WIB.

Dalam sambutannya, Kepala SD Muhammadiyah 11 Surabaya Mursiah MPd menyampaikan selamat datang kepada para wali murid kelas satu hingga enam yang mengikuti Masa Orientasi Orang Tua.

“Pelaksanaan MOOT merupakan kelanjutan dari program MPLS yang dilaksanakan selama 3 hari kelas 1-6 ditambah 2 pekan untuk kelas 1-2 dengan materi masa transisi PAUD ke sekolah dasar,” terang Mursiah.

“Tujuan dilaksanakannya kegiatan MOOT adalah untuk membangun sinergi dan menyamakan visi antara orang tua dan sekolah dalam mendidik dan mendampingi anak-anak agar menjadi lulusan SD Muhlas yang siap melanjutkan pada jenjang pendidikan lanjutan,” imbuhnya.

Ada beberapa hal yang disampaikan kepala sekolah kepada wali murid SD Muhammadiyah 11. Pertama, mengenalkan Visi SD Muhlas, yaitu sekolah unggul, berakhlak mulia, mandiri, dan berprestasi.

Kedua, MPLS kelas 1-2 dilaksanakan selama 2 pekan karena untuk mengenal masa transisi PAUD ke Sekolah Dasar.

Ketiga, MOOT yang bertujuan untuk membangun kerjasama dengan orang tua dalam mendampingi dan mendidik anak-anak menuju generasi yang unggul dan prestasi.

Keempat, pembiasaan dan budaya sekolah serta keluar masuk sekolah sesuai aturan yang disepakati.

Kelima, penjelasan apresiasi kepada anak-anak berprestasi melalui jalur prestasi akdemik, prestasi lomba, dan prestasi anak shaleh.

Keenam, penggunaan seragam juga atribut hendaknya disiplin sesuai jadwal karena atribut merupakan tanda pengenal dan akan membantu mengenali identitas diri.

Ketujuh, penggunaan tumbler untuk mengurangi sampah plastik yang merupakan bagaian dari ikhtiar menuju sekolah ramah lingkungan.

Kedelapan, materi Al-Islam dan Pengenalan DAKU (Aku dan Kamu) sebagai sosialisasi bahwa Muhlas sekolah yang mengutamakan pendidikan akhlak, karakter Islam, dan ramah anak.

Kesembilan, pembentukan paguyuban kelas sebagai mediator komunikasi antara wali murid dan kelas.

Sementara itu, Fitri Irawati, orang tua Muhammad Al-Afghany Iransyah Mukhlis, sangat mengapresiasi kegiatan Masa Orientasi Orang Tua yang dilaksanakan SD Muhammadiyah 11 Surabaya.

“Kami para wali murid sangat senang mengikuti kegiatan MOOT. Karena materi yang disampaikan lebih kreatif dan para ustadz yang menyampaikan pun masih muda dan energik sehingga kami sangat bersemangat mendengarkan paparan materinya,” terangnya.

Fitri Irawati berharap program beasiswa kepada siswa berprestasi untuk diadakan kembali, walaupun ada kriteria lain dan tolok ukur yang transparan.

“SD Muhammadiyah 11 Surabaya merupakan sekolah besar dan termasuk salah satu sekolah favorit dan saya sangat bangga anak saya bisa sekolah di SD Muhlas. Jadi, barangkali bisa lebih ditingkatkan lagi kualitas pengajarannya,” pungkasnya. (Yuda/AS)

Ketujuh, penggunaan tumbler untuk mengurangi sampah plastik yang merupakan bagaian dari ikhtiar menuju sekolah ramah lingkungan.

Ada beberapa hal yang disampaikan kepala sekolah kepada wali murid SD Muhammadiyah 11. Pertama, mengenalkan Visi SD Muhlas, yaitu sekolah unggul, berakhlak mulia, mandiri, dan berprestasi.

Dalam sambutannya, Kepala SD Muhammadiyah 11 Surabaya Mursiah MPd menyampaikan selamat datang kepada para wali murid kelas satu hingga enam yang mengikuti Masa Orientasi Orang Tua.

Penghujung MPLS, Wali Murid SD MuhlaS Juga Dikenalkan Lingkungan Sekolah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *