Sebagai salah satu program unggulan SD Muhlas, kelas tahfidz khusus harus jaga kualitas bukan hanya kuantitas begitulah ungkapan yang disampaikan kepala SD Muhammadiyah 11 Surabaya atau lebih dikenal dengan SD Muhlas ini dalam sambutan pembuka Pelatihan Guru Tahfidz Metode Tilawati pada Sabtu (7/10/23).
Acara yang digelar di aula lantai 2 SD Muhlas ini diikuti oleh 30 guru yang terdiri dari 15 guru BTQ-Tahfidz, guru al-Islam dan perwakilan guru kelas I-VI.
Narasumber dalam pelatihan tersebut didatangkan dari Pesantren Nurul Falah Surabaya Imam Syafi’i MPd, Imam Shonhadji SPdI H Muhammad Afif Zubaidy, MAg dan Azis Sulthon.
Sekitar pukul 09.00 WIB acara dibuka dengan pembacaan ayat-ayat Alquran oleh guru BTQ SD Muhlas Ainul Yakin dan dilanjutkan sambutan kepala SD Muhlas Mursiah SAg MPd.
Dalam sambutannya, Mursiah mengapresiasi dan bangga kepada guru-guru SD Muhlas peserta workshop.
“Alhamdulillah SD Muhlas kembali menggelar pelatihan bagi guru BTQ-TAHFIDZ, semangat yang luar biasa menyerap ilmu yang disampaikan oleh narasumber”, tuturnya.
Sebagai sekolah Islam dengan program unggulan kelas tahfidz khusus tidak hanya meningkat secara kuantitas, melainkan dengan banyaknya siswa yang mengikuti kelas tahfidz khusus tersebut juga diimbangi pula kualitas hafalan dan pengajarannya.
“Para pembina kelas tahfidz khusus ini sudah cakap dan pandai, dengan pelatihan ini diharapkan menambah motivasi untuk terus berkarya melahirkan generasi qurani yang tangguh”, harapnya.
Sementara itu ditemui awak media wakil kepala sekolah bidang Keislaman, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) Irwan SPd MPdI mengungkapkan bahwa pelatihan kali ini menjadi agenda tahunan untuk recharge menguatkan para guru pengajar Al quran khususnya guru BTQ-Tahfidz, guru Al Islam dan guru kelas.
“Selain menambah wawasan dalam teknik mengajar metode tilawati kali ini juga menyamakan persepsi bahwa saat siswa murajaah semua wajib menggunakan metode tilawati dengan pendampingan oleh semua pada saat pembelajaran”, tuturnya.
Lebih lanjut ustad Irwan panggilan sehari-hari, semoga agenda tahunan ini bisa diterapkan bersama stakeholder SD Muhlas sehingga target 7 juz siswa lulus SD Muhlas bisa tercapai dengan cepat dan meningkatkan jumlahnya.
“Selain itu pula hafalan para siswa semakin berkualitas dan selalu siap jika ada even perlombaan”, tandasnya.
Acara terbagi menjadi tiga sesi, sesi pertama Teknik Menghafal Al-Qur’an Metode Tilawati bagi guru BTQ-Tahfidz, guru Al Islam dan guru kelas.
Sesi kedua dan ketiga khusus guru BTQ-Tahfidz yaitu Strategi Pembelajaran Tahfidz Metode Tilawati dan Microteaching Strategi Pembelajaran Tahfidz.
Pada materi akhir yaitu materi Sistem Evaluasi Pembelajaran dan Teknik Munaqosah. (Muriyono/Yuda)