Sekolah Prestasi SD Muhammadiyah 11 Surabaya yang dikenal dengan SD MuhlaS memfasilitasi kegiatan outbond kelas 4 yang dilaksanakan di Taman Dolan Batu Malang, Kamis (19/10/2023).
Isti’ Anah Hajar SPd selaku korjen kelas 4 menjelaskan bahwa kegiatan outbond ini adalah merupakan salah satu kegiatan outdoor yang dilaksanakan sekali dalam setiap semester.
“Kali ini kegiatan outbond mengambil tema adventure in the nature yaitu petualangan di alam. Dimana anak-anak akan banyak belajar di alam dan mengenalnya”, jelasnya.
Ketika anak-anak sampai di tempat tujuan, team Taman Dolan mengarahkan untuk berbaris sesuai kelompoknya per kelas. Kegiatan diawali dengan foto bersama dilanjutkan dengan edukasi dan outbond.
Edukasi yang ada di Taman Dolan berupa alat musik dan kesenian tradisinal. Saron merupakan salah satu alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara ditabuh atau dipukul.
Wayang kulit merupakan kesenian tradisonal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang bahannya dari kulit sapi atau kambing . Wayang kulit dimainkan dengan cara stik yang besar dipegang dan stik yang kecil digerak-gerakkan oleh dalang.
Kuda lumping dari Kediri Jawa Timur, Bantengan dari Batu Jawa Timur, Bujang Gano dari Ponorogo Jawa Timur, Rampak Barong atau Barongan dari Magelang Jawa Tengah juga mewarnai kesenian tradisional yang ada di Taman Dolan.
Anak-anak juga dikenalkan sumber mata air Kijan dimana disini terjadi adanya siklus air dan anak-anak diajak praktik cara memetik selada air.
Outbond adalah salah satu kegiatan yang disukai anak-anak. Kegiatan ini untuk melatih keberanian, ketangkasan, kemandirian dan kerja sama dengan teman-temannya.
“Ninja Warior, Flying Fox, dan River Tubing adalah kegiatan outbond yang sangat menantang dan uji keberanian dimana anak-anak dilatih untuk berani dan mandiri. Kegiatan ini diakhiri dengan renang di kolam renang yang telah disediakan”, ujar Isti’ Anah.
Dari pihak Taman Dolan, Yogi Aditya selaku humas menyampaikan bahwa,” Taman Dolan merupakan wisata edukasi terutama tentang alat musik dan kesenian tradisional , disini mengenalkan bahwa kita juga mempunyai permainan yang tidak kalah menariknya dengan gadget dimana sekarang anak-anak banyak yang kecanduan gadget dan melupakan permainan tradisional”.
Yogi juga berharap anak-anak menyukai permainan tradisonal dan bisa mengenal budayanya sendiri, tidak condong pada budaya asing.
Anindya salah satu siswa kelas 4 merasa senang sekali bisa mengikuti kegiatan ini karena banyak hal baru dan menantang yang didapat. “Semoga untuk semester 2 kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan lagi”, harap Anindya. (Endch)