Sukses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), lakukan 11 jurus jitu disampaikan oleh Muhammad Pahri SAg MM di acara Baitul Arqam PCM Krembangan Surabaya, Sabtu (16/3/2024).
Pahri adalah konsultan pendidikan yang pernah menjadi Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang.
Acara yang digagas oleh Majelis Kader PCM Krembangan berlangsung di Aula AR Fachruddin SD Muhammadiyah 11 Dupak Bangunsari Surabaya.
Mengawali paparannya, Pahri memotivasi para peserta dengan yel yel “Muhammadiyah, Yes, Krembangan Oke, PPDB Bisa!”
Dengan serentak yel itu ditirukan para audiens sambil tepuk tangan meriah memenuhi aula SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas).
Kepala SMK Mutu Gondanglegi Malang periode 2008-2021 ini melanjutkan materinya. “Sukses PPDB sekolah Muhammadiyah harus berani tampil beda bahkan bisa dibilang upnormal,” kata Mudir Pesantren Enterpreneur Muhammadiyah Gondanglegi Malang ini.
Dia berkisah tentang kesuksesan SMK Mutu Gondanglegi yang awalnya hanya 300 siswa hingga purnatugas sudah 2.596 siswa.
“Ada 11 jurus jitu jika ingin sukses PPDBnya hingga 200 persen,” katanya disambut tepuk tangan meriah audiens.
Jurus yang pertama, adalah Mentas (Menentukan Target Siswa).
Seorang kepala sekolah bersama team work harus berani menentukan target perolehan siswa baru. Jika tahun lalu mendapat 100 siswa. Tahun ini harus berani lebih, yaitu targetnya 300 siswa misalnya.
Jurusan kedua Pesma. Pendaftaran Sepanjang Masa.
Bulan Januari hingga Mei bekerja mencari murid. Bulan Juni sudah terpenuhi, lalu ditutup. ”Model ini rentan tidak mendapatkan siswa baru,” katanya.
Menurut dia, sekolah Muhammadiyah sebaiknya membuka Penerimaan Peserta Didik Baru sepanjang masa.
Contoh, bila PPDB 2024 sudah penuh, maka langsung dibuka PPDB untuk tahun 2025, 2026, 2030 bahkan sampai 2045.
”Bila perlu anak masih dalam kandungan suruh indent daftar sekolah di sini,” tuturnya disambut tepuk tangan meriah dan gelak tawa para peserta.
Dia menyarankan, PPDB sebaiknya tidak lagi diurus oleh panitia atau guru yang kerjanya sambilan atau sisa-sisa dari jam mengajar, tapi oleh seorang direktur yang kerjanya sepanjang tahun, profesional, dan fokus pada pencapaian target.
”Direktur ini yang menggerakkan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan agar bersinergi dan berkolaborasi dalam sukses PPDB,” katanya.
Ketiga, Melosi. Mendata Calon Siswa.
Jurus ini sangat penting karena untuk mengisi Dapodik, mencakup seluruh data base siswa hingga nomor orangtuanya.
Jurus keempat, Dusek.
Sekolah Muhammadiyah wajib mempunyai Duta Sekolah (Dusek) untuk jenjang di bawahnya. Dusek bisa diambil dari unsur pimpinan, Wakasek, BP/BK atau guru sesuai kesepakatan.
”Tugasnya memberikan informasi, prestasi dan mendata calon siswa serta administrasi pendaftaran lainnya,” ujarnya.
Jurus kelima, Persada (Presentasi Langsung Daftar).
Presentasi ke sekolah-sekolah merupakan cara yang efektif untuk mengenalkan profil sekolah pada calon siswa baru. Sebab itu dalam melakukan Persada, tim PPDB benar-benar dipersiapkan dengan baik sesuai dengan karakter anak milenial yang familier dengan teknologi media sosial.
”Terpenting sebelum presentasi ditutup, peserta diminta untuk mengisi angket dan membuka pendaftaran. Beri kemudahan pada mereka yang melakukan pendaftaran langsung di tempat,” tuturnya.
Jurus keenam, Gesma. Gerakan Silaturrahim Berjamaah.
Libatkan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) untuk melakukan silaturrahim ke rumah- rumah calon siswa baru.
”Bayangkan jika mempunyai 20 PTK dengan setiap PTK ada sepuluh calon siswa setiap bulannya yang dikunjungi, sudah 2.000 calon siswa. Paling tidak ada 30 persen yang daftar maka ada enam ratus siswa baru yang mendaftar,” katanya.
Jurus ketujuh Mebume. Menjemput Bukan Menyambut.
Sudah tidak zamannya tim PPDB hanya duduk manis di meja resepsionis pendaftaran. Tim PPDB harus bekerja tidak normal, menjemput calon siswa baru di rumah, sekolah, dan media sosial.
Jurus kedelapan, Bersolek.
Sekolah Muhammadiyah harus pandai bersolek. Aura sekolah bersih, rapi dan tertata. Taman indah dan menawan. Ruang-ruang belajar bersih, sehat dan menginspirasi.
Jurus kesembilan, Gemes. Gerakan Media Sosial.
Sukses PPDB tidak hanya sebatas pasang spanduk, baliho, billboard, booklet dan iklan, tapi sekolah Muhammadiyah wajib memanfaatkan kecanggihan media sosial untuk berpromosi. Di antaranya melalui Youtube, tiktok, instagram, facebook dan lain sebagainya.
Jurus kesepuluh, Meprom. Media Promosi.
Menambah aura semarak, eksis, merakyat dan besar, sekolah perlu memasang media promosi seperti spanduk, baliho, billboard, banner, dan sebagainya.
Tempatkan di lokasi yang strategis dan dipasang dengan kuat, kokoh dan berestetika tinggi. Demikian pula sekolah perlu membuat brosur, pamflet, dan booklet. Didesain dengan mutu tinggi.
Jurus kesebelas yaitu prayer.
Tak kalah penting dari strategi sukses PPDB adalah doa (prayer). Kita orang beragama yang berhidmat di sekolah/madrasah Muhammadiyah, doa memegang peran penting dari akhir sebuah usaha dan ikhtiar. Hasil di tangan Allah swt.
”Sukses PPDB, maka sejahtera guru-karyawan Muhammadiyah,” kata Pahri.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 200 peserta dari unsur guru-karyawan TK Aisyiah, SD Muhlas, SMP 11 (SMP Muven) beserta kepala TK ABA 04, 36, 40 dan ABA 67 serta Kepala SD Muhlas Mursiah SAg MPd dan Kepala SMP 11 Lanang Santoso SPd.
Hadir pula sejumlah tokoh seperti anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya dr Zuhrotul Mar’ah, Ketua PCM Ahwan Hamid SPd.
Penulis Muriyono